SUARABAHANA.COM — Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Pangkalpinang memberikan sorotan khusus dalam peringatan Hari Ibu ke-95 dan Hari Ulang Tahun Dharma Wanita ke-24 tahun 2023. Acara ini dihadiri oleh sejumlah organisasi wanita yang bersatu dalam GOW Kota Pangkalpinang.

Tujuan utama mereka adalah memberikan perhatian kepada warga Lapas Perempuan Kota Pangkalpinang.

IMG 20231212 WA0018

Menurut Zumalia, Ketua Gabungan Organisasi Wanita Kota Pangkalpinang, kunjungan ini adalah bentuk dukungan terhadap semangat dan kreativitas para ibu di Lapas Perempuan.

“Kami sangat mendukung semangat dan kreativitas mereka. Harapan kami, mungkin ini jalan Tuhan untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi,” ujar Zumalia.

Kehadiran pihak GOW Kota Pangkalpinang di Lapas Perempuan Kota Pangkalpinang diakui sebagai yang pertama kalinya. Zumalia menyampaikan harapannya agar kunjungan ini menjadi inspirasi untuk kehidupan yang lebih baik.

Selain itu, pihak GOW juga membawa seorang Ustadz untuk memberikan tausyiah, semakin memperkaya pengetahuan dan spiritualitas para ibu di dalam lapas.

Kepala Lapas Perempuan Kelas III Kota Pangkalpinang, Hani Anggraeni, menjelaskan bahwa Lapas Perempuan ini berdiri pada tahun 2017, setelah sebelumnya bergabung dengan Lapas Tuatunu.

Dalam penjelasannya, Hani menyampaikan bahwa warga di Lapas Perempuan ini sebanyak 122 orang, dengan mayoritas kasus terkait narkotika. Pegawai lapas, sebanyak 67 orang, didominasi oleh perempuan.

Program pembinaan di Lapas Perempuan mencakup Program Pembinaan Kemandirian dan Pembinaan Kepribadian. Program Pembinaan Kemandirian memberikan bekal keahlian seperti salon, batik, pembuatan kue, hidroponik, dan laundry yang bekerjasama dengan pihak ketiga.

Sementara program Pembinaan Kepribadian melibatkan kegiatan membaca Al-Quran dan belajar iqro bagi warga muslim, serta kegiatan sesuai dengan kitab masing-masing bagi warga non-muslim.

Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan ibu-ibu di Lapas Perempuan Kota Pangkalpinang semakin termotivasi untuk meningkatkan keterampilan dan kepribadian mereka, sehingga dapat berkontribusi positif bagi keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekitar setelah kembali ke kehidupan di luar lapas.