SUARABAHANA.COM — Maraknya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang akhir-akhir ini diberitakan di Kabupaten Bangka Selatan menimbulkan keprihatinan.

Sumindar, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) Kabupaten Bangka Selatan, beri respon.

7777777789
Sumindar.

Selain itu dia menyadari bahwa minimnya pengetahuan masyarakat tentang gangguan kejiwaan menyebabkan perlakuan yang salah terhadap ODGJ.

“Bangka Selatan, khususnya Toboali, menarik banyak orang dengan berbagai latar belakang, termasuk yang mencari penghidupan.

Ketika mereka tidak memperoleh yang diharapkan, depresi bisa menyerang siapa saja,” kata dia, Jumat (15/3/2024).

Sumindar mengajak masyarakat untuk membantu menangani ODGJ dengan memberi perhatian dan kasih sayang.

“Kita butuh kesungguhan penanganan yang serius dari semua pihak,” tegasnya.

Penanganan ODGJ dilakukan secara terencana, memberikan pelayanan dan solusi, edukasi kepada keluarga, menjalin kerjasama lintas sektor, serta melakukan pendampingan rujukan apabila diperlukan.

Menurut keterangan data dari Dinas Kesehatan Bangka Selatan pada tahun 2020 menunjukkan bahwa terdapat 290 ODGJ berat dan 72 ODGJ ringan.

Penanganan intensif ODGJ haruslah melibatkan berbagai pihak, termasuk Pol PP, Dinkes, dan Puskesmas, sebelum merujuk ke Dinas Sosial.