SUARABAHANA.COM — Inspektur Kota Pangkalpinang, Ahmad Syahrial, bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kembali mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah pada pekan pertama Mei. Rakor virtual yang berlangsung di Smart Room Center, Kantor Wali Kota Pangkalpinang, pada Selasa (4/7/2024), dipimpin langsung oleh Plt. Sekjen Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir.

Tomsi Tohir mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi nasional turun menjadi 2,84 persen dari sebelumnya 3 persen. Sementara itu, Pangkalpinang masuk dalam daftar 10 kota dengan inflasi terendah secara year-on-year (y-o-y), yaitu sebesar 1,97 persen. “Tentunya ini merupakan suatu anugerah dan hasil jerih payah kita bersama,” ujarnya.

Meski begitu, Tomsi menekankan pentingnya penanganan yang lebih baik terhadap beberapa jenis komoditas seperti cabai dan bawang. Perencanaan dan antisipasi terhadap perubahan situasi harus terus dilakukan untuk menjaga kestabilan harga.

Dalam rapat tersebut, Tomsi menggarisbawahi bahwa ketepatan waktu dalam impor dan distribusi komoditas sangat penting untuk mengendalikan inflasi. “Kita harus bisa mengatasi ketepatan waktu barang-barang komoditas impor masuk pada waktu yang tepat dan penyebarannya harus tepat,” jelasnya.

Hal ini sangat berpengaruh terhadap gejolak inflasi baik mingguan maupun bulanan.Berdasarkan indeks perkembangan harga (IPH) komoditas pangan, beberapa item mengalami kenaikan pada minggu ke-4 hingga ke-5 bulan Mei. Komoditas yang naik meliputi bawang merah, cabai merah, gula pasir, bawang putih, telur ayam ras, minyak goreng, daging ayam ras, dan cabai rawit.

Tomsi juga mengingatkan seluruh kepala daerah untuk turun langsung memantau dan melakukan pendataan terkait harga pangan menjelang Hari Raya Iduladha. Pengawasan ketat diperlukan karena harga pangan cenderung naik pada periode ini. Koordinasi dengan daerah-daerah lain sangat penting untuk menjaga stabilitas harga.

“Menjelang Iduladha, kita harus lebih aktif dalam memantau harga pangan dan berkoordinasi dengan daerah lain untuk memastikan tidak ada lonjakan harga yang signifikan,” tegasnya.

Inspektur Kota Pangkalpinang, Ahmad Syahrial, menyatakan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan TPID dan pihak terkait lainnya dalam upaya menstabilkan inflasi di Pangkalpinang. “Kami akan terus melakukan koordinasi dan mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga, terutama komoditas yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat,” ujarnya.

Syahrial juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. “Dengan kerja sama yang solid, kita dapat mengantisipasi dan mengatasi berbagai tantangan dalam pengendalian inflasi, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terjaga,” tambahnya.