Pemkot Libatkan Pihak Sponsor di Pangkalpinang Feast Season 7 Ramadhan
SUARABAHANA.COM – Pemerintah Kota Pangkalpinang meresmikan pembukaan Pangkalpinang Feast Season 7 Ramadhan di Kawasan Taman Wilhelmina pada Kamis (20/3). Acara tahunan yang digelar selama bulan suci ini diharapkan menjadi wadah penguatan ekonomi kreatif sekaligus memupuk semangat kebersamaan masyarakat.

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Pembangunan dan Perekonomian Pemkot Pangkalpinang, Juhaili, menjadi pembuka acara dengan melakukan tradisi pemotongan pita. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa peran pemerintah dalam ajang ini bersifat fasilitatif. “Event ini murni digerakkan oleh inisiatif masyarakat. Kami hanya menyediakan platform dan dukungan infrastruktur agar kegiatan bisa berjalan optimal,” ujarnya.
Juhaili menjelaskan, kolaborasi dengan pihak sponsor menjadi solusi atas keterbatasan anggaran daerah (APBD) yang sedang mengalami defisit. “Dengan melibatkan mitra swasta, beban keuangan pemerintah tidak terlalu besar. Ini adalah model sinergi yang ideal, terutama di tengah tantangan ekonomi saat ini,” tambahnya.
Ia juga mengajak warga untuk berpartisipasi aktif memeriahkan rangkaian acara, mulai dari bazar kuliner, pameran produk UMKM, hingga pertunjukan seni. “Kehadiran masyarakat tidak hanya menyukseskan event, tetapi juga mendongkrak pendapatan pelaku usaha lokal. Dampaknya, pertumbuhan ekonomi mikro akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan kota,” paparnya.
Pangkalpinang Feast Season 7 akan berlangsung selama dua pekan dengan mengusung tema “Ramadhan Berkah, UMKM Bangkit”. Sebanyak 150 stan UMKM turut ambil bagian, menawarkan beragam produk mulai makanan khas Bangka Belitung hingga kerajinan tangan. Selain itu, pengunjung dapat menikmati kegiatan buka puasa bersama, lomba menghias stan, dan penggalangan dana untuk kegiatan sosial.
Pemerintah setempat berharap event ini tidak hanya menjadi destinasi wisata kuliner, tetapi juga memperkuat identitas budaya lokal serta menjadi contoh tata kelola event berbasis kemandirian masyarakat. “Ini momentum untuk membuktikan bahwa gotong royong antara warga, pelaku usaha, dan pemerintah adalah kunci kemajuan daerah,” tutup Juhaili.