SUARABAHANA.COM — Selama enam bulan terakhir, warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan, harus menempuh jarak lebih jauh untuk mendapatkan layanan kesehatan dasar.

Penyebabnya, Puskesmas Pembantu (Pustu) setempat yang menjadi andalan masyarakat telah berhenti beroperasi akibat kerusakan infrastruktur dan kekosongan tenaga medis.

Sumber foto: Ahmad Yusuf/istimewa.
Sumber foto: Ahmad Yusuf/istimewa.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Bangka Selatan, dr. Agus Pranawa, mengonfirmasi bahwa rehabilitasi bangunan Pustu Sidoharjo telah diajukan ke pemerintah pusat. Prioritas diberikan pada fasilitas yang memiliki sertifikat laik operasi.

“Kondisi bangunan yang tidak aman menjadi alasan utama penutupan. Kami sedang berupaya mempercepat proses perbaikan agar layanan segera pulih,” jelas Agus dikutip mediaqu.id.

Selain persoalan infrastruktur, kekosongan petugas kesehatan pasca-pensiunnya staf lama turut memperparah situasi.

Agus menambahkan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan dinas terkait untuk redistribusi tenaga medis sambil menunggu penyelesaian rehabilitasi.

“Kami berkomitmen memastikan semua Pustu di wilayah ini berfungsi optimal, terutama untuk daerah terpencil,” tegasnya.

Tekanan publik semakin menguat setelah kunjungan Wakil Ketua II DPRD Bangka Selatan, Rusi Sartono, bersama anggota dewan lainnya ke lokasi. Rusi mendesak Dinas Kesehatan segera menindaklanjuti keluhan masyarakat.

“Pustu ini vital bagi warga. Penundaan perbaikan berisiko mengancam kesehatan ibu, anak, dan kelompok rentan,” ujarnya.