Gubernur Babel Hidayat Arsani Gaet Investor Asing
SUARABAHANA.COM — Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bersiap memasuki babak baru dalam pengelolaan sumber daya alam, khususnya sektor timah. Gubernur Babel, Hidayat Arsani, menegaskan komitmennya mendorong hilirisasi melalui kerja sama dengan investor asing guna meningkatkan nilai tambah perekonomian daerah.
Selama ini, timah Babel lebih banyak dieksploitasi dalam bentuk bahan mentah sehingga manfaat langsung bagi masyarakat relatif terbatas. Namun, dengan masuknya investor global, pemerintah daerah berharap hilirisasi bisa memberi dampak ekonomi lebih luas, termasuk penciptaan lapangan kerja baru.
Investor Asal Tiongkok Siap Bangun Smelter
Pada Jumat (22/8/2025), Gubernur Hidayat menerima kunjungan dua pengusaha asal Tiongkok, Mr. Xiao Nai Cheng dan Mr. Wang Yu Long, pemilik PT Tong Fang. Perusahaan tersebut dikenal berpengalaman dalam pengolahan timah dengan jaringan ekspansi global.
“Visi saya jelas, Babel tidak boleh hanya dikenal sebagai penghasil timah mentah. Kita harus masuk ke era industri hilirisasi agar memberi nilai tambah dan manfaat langsung bagi masyarakat. Kedatangan PT Tong Fang adalah momentum penting untuk itu,” tegas Hidayat Arsani seusai pertemuan di Kantor Gubernur Babel.
Turut hadir Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, yang menyatakan kesiapannya menjadikan wilayahnya sebagai lokasi pembangunan smelter modern. Pabrik tersebut ditargetkan mampu memproduksi sekitar 300 ton produk hilir timah per bulan, dengan nilai investasi ditaksir mencapai Rp1,5–2 triliun.
Selain memperkuat perekonomian daerah, proyek hilirisasi ini juga membuka peluang kerja baru. Gubernur memastikan 70 persen tenaga kerja di pabrik akan diserap dari masyarakat lokal. Produk utama yang dihasilkan nantinya meliputi timah solder dan kawat timah, dua komoditas yang permintaannya tinggi di pasar global.
“Jika semua berjalan sesuai jadwal, dalam satu tahun ke depan smelter ini sudah bisa beroperasi,” kata Hidayat optimistis.
Rekam Jejak PT Tong Fang
PT Tong Fang sendiri berdiri sejak 1971 dan telah mengembangkan bisnisnya hingga ke Thailand, Vietnam, Singapura, Turki, serta Meksiko. Menurut Gubernur, rekam jejak panjang perusahaan tersebut menjadi jaminan profesionalisme sekaligus keberlanjutan investasi di Babel.
Mr. Xiao, melalui penerjemahnya, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Babel. “Kami merasa senang bisa berinvestasi di sini, semoga kerja sama ini membawa keberhasilan bagi semua pihak,” ujarnya.
Dengan langkah ini, Babel diharapkan tak lagi hanya bergantung pada ekspor bahan mentah, melainkan mulai dikenal sebagai pusat industri hilirisasi timah yang memberi nilai tambah lebih besar bagi masyarakat dan daerah.