TOBOALI, SUARABAHANA.COM — Para pejabat terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel) terkesan mulai saling lempar tanggung jawab soal kasus Surat Keputusan (SK) bidan honorer di Puskesmas Simpang Rimba, Erda Wati.

Berdasarkan hasil penelusuran Suara Bahana, pihak Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Basel diduga telah mengusulkan SK atas nama Erda Wati kepada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Basel.

7559e31253917d3548b13ce9d3eb3135be3a24eec91e1d73485ace067b6c6324.0
Puskesmas Simpang Rimba Kabupaten Bangka Selatan (foto ilustrasi). Sumber foto: google/net.

“Ntar ku cek lagi. Kalau usulanku memang si Erda itu. Nah ini ku telusuri dulu. Mudah-mudahan ada solusi nanti. Iya nanti ku konfirmasi lagi. Aku juga kaget. Kalau aku cuma menyampaikan usulan dari teman-teman Puskesmas. Tidak berani aku ubah usulan mereka,” ungkap Pelaksana Tugas Kepala DKPPKB Bangka Selatan, dr. Agus Pranawa, Selasa (13/9/2022) malam.

Sementara itu, Kepala BKPSDMD Bangka Selatan, Suprayitno, menyatakan pihaknya mengeluarkan SK berdasarkan usulan dari dinas terkait yakni DKPPKB. “Siap koordinasikan dengan Dinkes yaa. Karena BKD eksekusi berdasarkan usulan,” terang Suprayitno seperti dikutip Intrik.id, Selasa (13/9/2022).

Kepada wartawan Erda Wati mengaku ikhlas bekerja selama empat bulan walaupun belum digaji. “Saya cuma belum ada SK pak. Tapi saya tunggu-tunggu dari bulan April sampai sekarang enggak ada SK. Saya melahirkan pak, umur anak saya baru mau dua bulan,” ungkap Erda Wati sambil menangis.

Selain itu, Erda Wati juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengajukan surat pengunduran diri. “Saya tidak pernah menulis surat pengunduran diri,” tegas Erda Wati.

Informasi yang berhasil dihimpun, ibu Erda Wati ternyata baru saja meninggal dunia pada hari ini Selasa (13/9/2022). Saat dihubungi wartawan pun dia sedang berada di pemakaman untuk memakamkan jenazah ibunya.

Melansir Intrik.id, sebelum bekerja di Puskesmas Simpang Rimba Erda Wati bekerja di salah satu Rumah Sakit Swasta di Kota Pangkalpinang. Namun ada tawaran kerja di Puskesmas Simpang Rimba dan diapun menerima. Erda Wati berasal dari Desa Permis, Kabupaten Bangka Selatan.

Erda Wati bekerja di Puskesmas Simpang Rimba menggantikan bidan honor yang pindah ke salah satu rumah sakit di Kabupaten Bangka Selatan. Dia menyebut, Kepala Puskesmas yang lama telah mengusahakan SK mereka. Namun setelah pergantian Kepala Puskesmas Simpang Rimba, beberapa pegawai diajak rapat terkait SK tersebut.

“Dari hasil rapat itu ternyata nama Erda Wati tidak ada, walaupun sudah bekerja empat bulan tanpa gaji. Kesimpulan rapat, oleh Kepala Puskesmas kami tidak diizinkan bekerja selama SK honor kami belum keluar. Dan setelah sekarang SK keluar ternyata nama saya tidak ada dan digantikan oleh bidan lain di luar pegawai Puskesmas Simpang Rimba,” sebut Erda.