SUARABAHANA.COM — Pemkab Bangka Selatan akan melaporkan pelanggaran oleh oknum pengusaha dan masyarakat yang melakukan pelanggaran hingga gas LPG 3 Kilogram langka di kalangan masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangka Selatan, Anshori, S.AP, M.Si, di Toboali, Kamis pagi (30/1/2025).

Foto ilustrasi LPG 3 Kg. Sumber foto: law-justice.co.
Foto ilustrasi LPG 3 Kg. Sumber foto: law-justice.co.

Menurut dia, pihaknya akan turun ke lapangan pada hari ini, untuk memantau langsung karena adanya aduan dari masyarakat. Pihaknya akan keliling melihat langsung khususnya di wilayah Kota Toboali.

“Tim kami keliling bang. Karena ada aduan di Parit 8, nanti kami kesitu dulu. Kami cek dulu bang, kalau ada pelanggaran kami laporkan untuk ditindak penegak hukum,” katanya.

Mengutip Mediaqu.id, Anshori mengatakan bahwa PT. HKM sebagai perusahaan yang mengelola distribusi gas LPG 3 kg di wilayah tersebut telah memastikan bahwa pasokan gas menjelang perayaan Hari Raya Imlek 2025 tetap berjalan normal.

Bahkan, untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, PT. HKM telah menambah alokasi pengiriman gas ke pangkalan-pangkalan.

Ketua Forum Pejuang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan (FPPKBS), Panglims Marzam Nuraffandi, pun ikut berkomentar soal peristiwa ini.

Menurut dia, jika memang benar pasokan normal bahkan ditambah untuk antisipasi perayaan Imlek, distribusi ke daerah-daerah tertentu mungkin tidak merata. Dia mewanti-wanti agar dugaan penimbunan oleh oknum tidak bertanggung jawab tidak terjadi.

Kemungkinan ada oknum tertentu (seperti distributor atau pedagang) menimbun LPG 3 kg untuk menciptakan kelangkaan buatan, sehingga mereka bisa menjualnya dengan harga lebih tinggi bisa saja terjadi.

Untuk itu, Marzam meminta pengendalian dan pengawasan terhadap distribusi dan penjualan LPG 3 kg oleh aparatur terkait lebih ditingkatkan lagi.

“Sanksi yang tegas jika ada oknum yang melanggar aturan (seperti menjual di atas HET atau menimbun) sehingga praktik ini tidak terus berulang. Aneh juga, pasokan lancar bahkan ditambah tapi langka, tidak masuk akal itu,” ungkap Panglima Marzam.