Toboali – Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel) akan menguatkan diskusi tentang wawasan kebangsaan untuk mencegah berkembangnya radikalisme dan intoleransi.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bangka Selatan, Doni, menyebut fakta menyatakan bahwa 85 persen yang rentan terpapar faham radikal dan intoleransi adalah kaum milenial dan remaja.

Menurut dia forum-forum diskusi terkait peningkatan wawasan kebangsaan khususnya di sekolah-sekolah dan diluar sekolah harus lebih intens dilaksanakan, kata Doni.

Selain itu, para guru dan tenaga kependidikan harus diberi edukasi yang berkaitan dengan wawasan kebangsaan sehingga dapat menjadi sebuah filter bagi lingkungannya.

“Menyikapi beberapa kejadian yang terjadi, isu intoleransi dan radikalisme memang menjadi isu yang seakan tak pernah habisnya. Siapa saja rentan terpapar termasuk anak-anak, tenaga kependidikan, dan orang dewasa,” kata dia.

Pemkab Bangka Selatan berkomitmen bahwa isu radikalisme dan intoleransi harus diperangi bersama-sama termasuk terus memberi edukasi tentang wawasan kebangsaan kepada semua anak bangsa khususnya di Bangka Selatan.

“Langkah yang kita ambil terkait pencegahan adalah dengan memasifkan diskusi-diskusi tentang wawasan kebangsaan secara berkelanjutan agar tidak ada peluang faham ini berkembang apalagi menyusup,” tandasnya.