DPRD Babel Galang Upaya Selamatkan 69 Pekerja Migran Korban TPPO di Myanmar
SUARABAHANA.COM — DPRD Bangka Belitung segera menggalang upaya penyelamatan terhadap 69 pekerja migran asal provinsi tersebut yang menjadi korban perdagangan manusia di perbatasan Myanmar. Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah memastikan keselamatan dan kepulangan warga Babel tersebut, terlepas dari status legal atau ilegal keberangkatan mereka.
“Status legal bukan prioritas kita sekarang. Yang penting mereka bisa segera diselamatkan dan dipulangkan dengan selamat ke keluarga masing-masing,” tegas Didit saat memimpin rapat koordinasi dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja Babel, Elius Gani (5/3/2025). Rapat ini digelar menyusul laporan dari KBRI Yangon yang memantau keberadaan para pekerja tersebut.
Berdasarkan informasi dari Disnaker Babel, para korban diketahui bekerja sebagai scammer atau admin penipuan online setelah tertipu janji pekerjaan dengan gaji menggiurkan. “Mereka direkrut melalui jaringan teman-teman yang sudah lebih dulu berada di sana, bukan melalui agen resmi,” jelas Elius. Dari 69 korban, 30 orang tercatat berangkat dari Bangka Belitung, sementara sisanya berasal dari Kalimantan namun merupakan warga Babel.
Didit menginstruksikan untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna memastikan kondisi terkini para korban dan mempercepat proses repatriasi. “Kami akan berusaha maksimal bekerja sama dengan kementerian terkait untuk memulangkan warga kita secepat mungkin,” ujarnya.
Kasus ini mengingatkan kembali akan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap penawaran pekerjaan ke luar negeri. Didit menyerukan agar warga lebih kritis dan selalu memverifikasi legalitas penawaran kerja. “Jangan mudah tergiur iming-iming gaji besar tanpa memastikan legalitasnya terlebih dahulu,” pesannya.
Sementara itu, data terakhir dari KBRI menunjukkan dari total 200 WNI yang teridentifikasi di Myanmar, 84 orang telah berhasil dipulangkan, termasuk dua warga Babel yang saat ini berada di rumah perlindungan Kementerian Sosial di Jakarta. DPRD Babel berkomitmen untuk terus memantau perkembangan kasus ini hingga semua korban asal Babel dapat kembali ke tanah air.