SUARABAHANA.COM — Setelah berbulan-bulan terjebak dalam praktik perdagangan manusia di Myanmar, sebanyak 68 warga Bangka Belitung akhirnya tiba kembali di Indonesia. Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Didit Sri Gusjaya secara langsung menyambut kedatangan mereka di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

IMG 20250415 075925

“Syukur alhamdulillah, saudara-saudara kita yang menjadi korban TPPO akhirnya bisa kembali dengan selamat,” ucap Didit dengan penuh haru. Menurutnya, proses pemulangan ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak selama beberapa bulan terakhir.

Kedatangan korban dilakukan secara bertahap:
• Gelombang pertama: 38 orang tiba pagi hari
• Gelombang kedua: 30 orang diperkirakan tiba sore hari

Didit menjelaskan bahwa semua korban akan segera diterbangkan ke Bangka Belitung menggunakan pesawat Sriwijaya Air. “Kami akan usahakan semuanya bisa pulang ke Babel hari ini juga,” tegasnya.

Proses penyelamatan warga Babel ini tidak lepas dari upaya intensif DPRD Babel yang sejak awal aktif berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Sosial, dan berbagai lembaga terkait lainnya. Kerja keras ini pun mendapat apresiasi dari berbagai kalangan.

“Kami sangat menghargai komitmen DPRD Babel yang tidak kenal lelah memperjuangkan kepulangan warga kita,” ungkap seorang perwakilan LSM yang turut mendampingi proses repatriasi.

Pemerintah Provinsi Bangka Belitung telah menyiapkan berbagai program pendampingan pasca kepulangan, termasuk:
1. Pendampingan psikologis
2. Pelatihan keterampilan
3. Bantuan sosial
4. Pemulihan dokumen penting

“Yang terpenting sekarang adalah memastikan mereka bisa kembali hidup normal dan terlindungi dari praktik serupa di masa depan,” pungkas Didit.

Kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih waspada terhadap modus perdagangan manusia yang semakin marak terjadi. Pemerintah daerah berjanji akan meningkatkan sosialisasi dan pengawasan terhadap penempatan tenaga kerja ke luar negeri.