SUARABAHANA.COM – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Hidayat Arsani, secara resmi memulai masa tugasnya dengan memimpin apel perdana di halaman Kantor Gubernur, Senin (21/4/2025). Momen ini menjadi tonggak awal dari gaya kepemimpinannya yang menekankan efisiensi birokrasi, pengelolaan anggaran yang hemat, serta perubahan sistem kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Babel.

Apel yang berlangsung pagi hari ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Hellyana, Penjabat Sekda Fery Afriyanto, seluruh pejabat eselon, ASN, serta Pegawai Harian Lepas (PHL). Ini menjadi momentum simbolik sekaligus ajang konsolidasi internal pasca pelantikan resmi oleh Presiden Prabowo Subianto pada 17 April 2025 di Istana Negara, Jakarta.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Hidayat Arsani, secara resmi memulai masa tugasnya dengan memimpin apel perdana di halaman Kantor Gubernur, Senin (21/4/2025). Sumber foto: istimewa.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Hidayat Arsani, secara resmi memulai masa tugasnya dengan memimpin apel perdana di halaman Kantor Gubernur, Senin (21/4/2025). Sumber foto: istimewa.

Gubernur Bangka Belitung langsung menyampaikan sejumlah kebijakan awal yang mencerminkan niatnya untuk merombak pola kerja birokrasi. Salah satu kebijakan paling mencolok adalah pengurangan frekuensi apel pagi. Jika sebelumnya apel digelar setiap Senin, kini hanya akan dilaksanakan setiap tanggal 17 setiap bulan.

Baca juga:  Paripurna DPRD: Molen Paparkan Raihan WTP 5 Kali Berturut-turut

“Sesuai janji politik saya, kita ubah rutinitas ini. Apel cukup sebulan sekali. Absen hanya dua kali: datang dan pulang. Kita permudah, tapi bukan berarti melonggarkan tanggung jawab,” ujarnya tegas.

Kebijakan ini juga disertai toleransi waktu hadir bagi pegawai yang memiliki tanggung jawab mengantar anak ke sekolah. Mereka diberikan kelonggaran hingga pukul 08.30 WIB, sebagai bentuk empati terhadap kondisi sosial pegawai.

Tak hanya mengubah sistem kerja, Gubernur Hidayat juga mengangkat isu keuangan daerah yang tengah mengalami defisit anggaran lebih dari Rp200 miliar. Ia menyatakan keprihatinan atas kondisi tersebut, namun menegaskan bahwa efisiensi tidak akan mengorbankan kesejahteraan pegawai, terutama dalam hal Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP).

“Kita sedang mengkaji semuanya, tapi saya berharap TPP tetap aman. Yang bisa kita hemat, kita tunda, terutama kegiatan fisik yang belum terlalu mendesak,” ungkapnya.

Langkah ini dinilai sebagai upaya menjaga semangat kerja aparatur sipil negara sekaligus menyelamatkan keuangan daerah agar tetap stabil dan fokus pada pelayanan publik.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur juga menekankan pentingnya netralitas ASN dari kepentingan politik praktis. Ia meminta seluruh kepala OPD untuk bekerja secara transparan, jujur, dan menghindari praktik yang bisa mencoreng integritas birokrasi.

Baca juga:  PT Timah Gelar Pelatihan Budidaya Bawang Merah di Belitung Timur

“Birokrasi harus netral. Fokus kita adalah melayani masyarakat, bukan melayani kepentingan politik. Ini prinsip dasar yang tidak bisa ditawar,” katanya.

Terkait jabatan struktural, ia mengungkapkan bahwa proses mutasi dan pengisian jabatan yang kosong akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Banyaknya posisi yang belum terisi sejak transisi pemerintahan sebelumnya dinilai menghambat kinerja organisasi.

Apel perdana ini menjadi gambaran awal dari gaya kepemimpinan Hidayat Arsani yang cenderung pragmatis, efisien, dan berpihak pada kepentingan pegawai serta masyarakat. Dengan perubahan sistem kerja dan pendekatan humanis, ia berharap birokrasi di Babel bisa bertransformasi menjadi lebih profesional, produktif, dan berdampak langsung bagi pelayanan publik.

“Mohon dukungan semua pihak. Kami ingin berjalan bersama membangun Babel. Pemerintahan ini tidak bisa sukses tanpa sinergi seluruh pegawai,” tutupnya.