Bianglala Toboali Belum Beroperasi, Pemkab Bangka Selatan Masih Terutang?
SUARABAHANA.COM — Pemkab Bangka Selatan disebut-sebut masih terutang bernilai miliaran rupiah kepada pihak kontraktor yang mengerjakan proyek Bianglala di kawasan Alun-alun Kota Toboali Kabupaten Bangka Selatan.
Saat ditanya wartawan yang tergabung dalam Forum Pimpinan Perusahaan Media Bangka Selatan, berapa nilai utang yang masih akan dibayar Pemkab Bangka Selatan, Firmansyah, Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga, menyarankan agar wartawan menghubungi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kegiatan.

“Untuk detail mungkin ke PPK ok, yang jelas karena keterlambatan kemarin sehingga saat ini harus direview oleh inspektorat dulu,” kata Firmansyah, Sabtu 8 Maret 2025 malam.
Sebelumnya diberitakan, genap satu bulan usai diresmikan oleh Bupati dan Wakil Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid dan Debby Vita Dewi, pada 8 Februari 2025 lalu, wahana permainan Bianglala belum juga berputar atau beroperasi hingga kini, Sabtu (8/3/2025).
Wahana permainan Bianglala ini barada dalam satu kawasan dengan permainan rainbow slide yakni terletak di Alun-alun Kota Toboali, kawasan Himpang Lima Toboali Kabupaten Bangka Selatan.
“Berbagai spekulasi liar masyarakat mulai merebak. Ada apa ini. Dinas terkait seperti bingung mau ngapain. Kalau ada masalah sampaikan saja kepada masyarakat, jangan ditutup-tutupi apalagi bermain narasi,” kata, Ari (25), warga Kota Toboali, Sabtu (8/3/2025).
Menurut Ari, para pemerhati dan masyarakat yang peduli dengan daerah Bangka Selatan harus berbuat sesuatu. Jika dilihat dari pemberitaan media, ada sejumlah masalah di daerah ini termasuk proyek atau kegiatan yang menjadi objek temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Jangan sampai terjadi, Bianglala bakal jadi Biang Masalah. Nanti kita lihat, apakah proyek dengan total 20-an Miliar ini bermasalah atau tidak,” sebut Ari.
Pada Minggu (16/2/2025) yang lalu, Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Bangka Selatan, Firmansyah, menyatakan Bianglala belum dioperasikan karena pihaknya sedang menunggu hasil penelitian dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
“Hal ini terkait nilai barang milik daerah yang harus di kelola. Insyallah dalam waktu dekat tim KPKNL akan penilaian ke lapangan minggu ini dan insyallah setelah hasil keluar baru akan dilakukan proses sewa atau KSP,” kata Firmansyah di Toboali, Minggu (16/2/2025).
Pada Sabtu (8/3/2025), Suara Bahana kembali menghubungi Firmansyah guna menanyakan perkembangan terbaru soal Bianglala. Wartawan bertanya, apakah KPKNL sudah menilai, kapan Bianglala beroperasi, dan jika ada masalah, apa saja.
Menjawab pertanyaan wartawan, Firmansyah menyatakan, pihak KPLNL sudah menilai objek Bianglala dan objek lainnya. Saat ini pihaknya sedang menunggu hasil dari KPKNL. “Sudah, cuma nunggu hasil dari mereka karena masih dalam proses penilaian.
Insyallah kalau keluar hasil dari mereka baru bisa dioperasikan dan doakan mudah-mudahan minggu depan sudah ada surat dari KPKNL. Kendala tidak ada, hanya menunggu hasil dari mereka (KPKNL, red),” sebut Firmansyah.